Dalam otak manusia ada zat bernama serotonin yang berfungsi untuk mengatur terjadinya ejakulasi. Serotonin disalurkan dari neurotransmitter di otak untuk menghambat ejakulasi. Oleh karena itu, jika kadar serotonin kurang atau tidak cukup, hal ini dapat menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat. Gangguan pada sistem saraf juga menyebabkan tubuh tidak dapat mengendalikan mekanisme ejakulasi, yang mengakibatkan disfungsi ereksi dan ejakulasi dini (kedua hal ini saling berhubungan).
Penyebab lain yang lebih umum adalah faktor psikologis. Misalnya, pada pasangan yang baru menikah, biasanya masih gelisah saat berhubungan dan mungkin terlalu banyak stimulasi/rangsangan, sehingga ejakulasi terlalu cepat terjadi. Hal ini wajar dan akan pelan-pelan berkurang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Penyebab psikologis lainnya antara lain stress yang berkepanjangan (sehingga tidak bisa rileks), ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual, perasaan bersalah (guilt), dsb. Semua hal ini dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.
Penyebab yang sering mengakibatkan Ejakulasi dini pada pria adalah gaya hidup yang tidak mengutamakan kesehatan, seperti seringnya tidur malam, kurangnya waktu istirahat, stres juga sedikit banyak menjadi faktor ejakulasi dini pada pria.
Biasanya Ejakulasi dini pada pria banyak terjadi apabila gaya hidup waktu muda tidak sehat, contohnya pria tersebut sering melakukan onani dan menonton film-film porno.
Sehingga mengakibatkan Ejakulasi dini pada pria, maka dari itu mulai muda kita harus menjauhi terlalu sering onani dan menonton film porno agar terhindar dari Ejakulasi dini.
0 comments:
Post a Comment